BENIGNA “Bangun dan Bina Karakter Generasi Keperawatan Indonesia”

Perawat merupakan salah satu unsur yang paling krusial dan vital dalam menentukan kualitas layanan kesehatan di Indonesia. Hal ini mengingat jumlah dan persebaran perawat di Indonesia paling banyak dibandingkan dengan tenaga kesehatan lainnya. Untuk membentuk perawat yang handal, profesional dan berkarakter dalam memberikan layanan kepada masyarakat kedepannya nanti, tentunya diperlukan proses pembekalan yang harus diinisiasi sejak jenjang pendidikan akademik. Akan tetapi realitanya, pendidikan yang diberikan pada jenjang akademik lebih berfokus pada pembekalan hardskill berupa teori pengetahuan daripada softskill terutama pembekalan karakter. Padahal, nantinya perawat akan berinteraksi langsung dengan masyarakat, sehingga setiap gerak langkah perawat akan di dan diteladani oleh masyarakat.


Terinspirasi dari kondisi tersebut, HIMIKA PSIK FK UGM sebagai organisasi yang mewadahi mahasiswa Program studi Ilmu Keperawatan FK UGM berusaha memfasilitasi dengan menyelenggarakan kegiatan BENIGNA (Bangun dan Bina Karakter Generasi Keperawatan Indonesia). BENIGNA merupakan kegiatan pembinaan karakter yang pertama kali diadakan oleh HIMIKA setelah memenangkan proposal dana hibah “Pendidikan Karakter” bersama dengan 25 HMJ, BEM dan LEM lain di UGM yang diberikan oleh Dirjend DIKTI melalui Sub. Direktorat Kemahasiswaan PPKB UGM.


Dalam pelaksanannya, BENIGNA terintegrasi dengan rangkaian acara peringatan HUT HIMIKA yang dikemas dalam PSIKOPHORIA#2. BENIGNA terdiri dari serangkaian kegiatan mulai dari pembekalan, penugasan hingga aksi terjun langsung ke masyarakat.


Sejauh ini, BENIGNA telah melakukan kegiatan pembekalan pertama yang dilaksanakan pada 8 Juli 2012 lalu di auditorium Gedung Ismangoen Fakultas Kedokteran UGM. Pembekalan pertama berfokus pada 3 hal, meliputi: Pengembangan Karakter diri, Prospek Keperawatan, dan Problem kesehatan di Indonesia yang dikemas dalam beberapa bahasan yang menarik; Who am I? Kenali diri dan gali potensi diri “I am a nurse”, Problem dan kondisi kesehatan di indonesia, dan character building. Acara berlangsung interaktif dan menarik, karena 3  pembicara yang didatangkan pada acara ini memang sudah sangat expert di bidangnya. Ketiga pembicara tersebut adalah dr. Rr. Titi Savitri Prihatiningsih, M.A., M.Med.Ed., Ph.D (dekan FK UGM), Bp Ridwan, S.Psi (Trainer dari Subdit PPKB UGM), dan Mas Ava (alumni PSIK FK UGM yang sekarang menjadi dosen di UnMuhJember). Kegiatan pembekalan ini dihadiri oleh sekitar 30 mahasiswa PSIK. Jumlah tersebut sebenarnya belum sesuai dengan jumlah target estimasi peserta minimal yaitu 50 orang. Akan tetapi kondisi tersebut dapat dimaklumi mengingat pembekalan dilaksanakan pada saat awal liburan semester genap.


Tepat pukul 08.00 acara dibuka oleh MC, dan dilanjutkan dengan sambutan-sambutan. Sambutan pertama dari ketua acara, Redy Bagaskara(HIMIKA 2011). Pada kesempatan ini Redy menegaskan kembali urgensi diadakannya BENIGNA dan hal-hal positif yang akan bayak diperoleh selama mengikuti pembinaan dan rangkaian kegiatan BENIGNA. Sedangkan pada sambutan kedua dari ketua HIMIKA, Birrul Qodriyah selain menambahkan urgensi BENIGNA juga mengapresiasi pada para peserta yang telah rela mengorbankan waktu liburnya untuk hadir dalam acara BENIGNA. “Jadi, memang teman-teman yang hadir pada pembekalan 1 ini memang orang-orang hebat yang telah terpilih dan memilih dirinya untuk benar-benar bertekad kuat menginisiasi perbaikan karakter perawat indonesia”, ungkap Birrul di sela-sela sambutannya. Selanjutnya, sambutan terakhir dari Ibu Ariani Arista Pertiwi S.Kep.Ns.,MAN selaku perwakilan kaprodi.


Acara dilanjutkan dengan ice breaking berupa games seru dari tim SP2MP PPKB UGM yang dalam hal ini dirangkap oleh mbak Birrul. Games yang bertemakan “Positioning strategy” ini berupa adu kapal perang dengan titik koordinat yang menguji kemampuan critical thinking dan kerjasama dalam tim.


Setelah games usai, acara dilanjutkan dengan penyampaian materi pertama oleh Mas Ava yang bertemakan Who am I? Kenali diri dan gali potensi diri “I am a nurse”. Beberapa poin yang disampaikan meliputi menumbuhkan kepercayaan diri menjadi perawat, kinerja perawat profesional, pentingnya menjadi perawat dan peluang menjadi perawat. Hasil yang diharapkan setelah peserta mengikuti materi dari Mas Ava ini adalah Peserta dapat terinspirasi dan termotivasi serta memiliki kebanggan tersendiri terhadap profesi perawat dan mengetahui secara pasti  peran perawat pada kondisi lapangan dunia kerja. Selain mendapatkan materi, peserta juga dilibatkan langsung untuk mendiskusikan dan mempresentasikan life plan studinya kedepan apakah berfokus pada perawat pendidik, perawat klinisi, ataukah perawat enterpreuner.


Bp Ridwan, S.Psi dari Subdit PPKB UGM menyampaikan materi kedua yang menggali tentang Character Building, atau pembangunan karakter pada mahasiswa keperawatan. Pak Ridwan, yang request untuk dipanggil ‘Mas Ridwan’ ini menyampaikan beberapa poin penting, diantaranya karakter dilihat dari moral yang universal yang dapat direalisasikan dengan olah pikir, olah hati, olah raga, olah rasa dan olah karsa. Cara melihat orientasi hidup kita apakah to have ataukah to be, bagaimana cara membentuk pribadi tangguh tahan banting, mengubah hambatan menjadi peluang, dan management masalah. Beberapa hal penting yang harus diingat adalah kalau anda tidak mampu memimpin diri sendiri, maka anda akan dipimpin orang lain, dan dalam hidup ini terdapat dua pilihan apakah anda akan menjadi pemain ataukah anda akan menjadi penonton saja.


Setelah ishoma berakhir, peserta kembali ke tempat acara di auditorium Gedung Ismangoen sekitar pukul 13.00. Para peserta telah kembali ke tempat duduknya masing masing dan siap untuk mengikuti acara selanjutnya.


Sebelum memasuki sesi materi yang terakhir, peserta disuguhkan beberapa video menarik dan menginspirasi yang berisikan tentang strategi menggapai mimpi-mimpi kita. Ibu Titi sendiri menyampaikan materi mengenai pemaparan kondisi kesehatan di Indonesia. Poin yang beliau sampaikan adalah masalah pemerataan tenaga kesehatan, masalah penyakit yang ada di Indonesia, dan gambaran nyata tentang tenaga kesehatan yang ada di negara kita. Disinilah peran penting seorang perawat yang berkarakter.


Tepat pukul 14.30 Ibu Titi Savitri (Dekan FK UGM) selesai menyampaikan materinya. Dengan demikian berakhirlah seluruh rangkaian acara pembekalan 1 yang dilaksanakan pada hari itu. Sebagai bentuk follow up, peserta diberikan penugasan berupa; membuat artikel, membuat 100 mimpi, serta membuat satu karya khas daerah masing. Karya tersebut selanjutnya akan dipresentasikan pada pembekalan selanjutnya. Pembekalan 2 dan pembekalan 3 (outbond) pun menanti peserta pada bulan September mendatang. Ayo bagi yang belum bergabung, masih bisa bergabung lho..buruan peserta terbatas. Hub Dini (085729469120/ 085294851573)