YOGYAKARTA-Selain sendok bagi penderita CP yang telah dipatenkan, staf pengajar FK UGM lainnya, Intansari Nurjannah, S.Kp., M.NSc., juga telah berhasil mengembangkan peta untuk memberikan gambaran mengenai kaitan antara satu diagnosa keperawatan dengan diagnosa keperawatan yang lain. Selain itu Intansari juga berhasil menerbitkan buku dengan judul ISDA Intan’s Screening Diagnoses Assesment yang juga diusulkan mendapatkan sertifikat hak cipta.
Kepala Program Studi Ilmu Keperawatan FK UGM, Dr.Fitri Haryanti, S.Kp. M.Kes menjelaskan adanya keterkaitan antara peta dengan ISDA yang akan semakin memudahkan perawat dalam melakukan diagnosa keperawatan terhadap pasien baik secara pribadi maupun setelah nanti berkoordinasi dengan dokter.
“Dengan peta ini akan memudahkan perawat dalam mendiagnosa keperawatan serta membuat perencanaan terhadap pasien,”kata Fitri.
Peta yang dikembangkan Intansari ini telah terbit tahun 2008 dalam bentuk poster yang berjudul The Map of Nursing Diagnoses Based on NANDA 2007-2008. Karya ini memenangkan lomba HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) yang diadakan oleh DIKTI.
Sementara itu ISDA, imbuh Fitri, adalah suatu alat/alur untuk membantu perawat mengkaji pasien dalam rangka menskreening semua “kemungkinan diagnosa keperawatan” dan “kemungkinan masalah kolaboratif” yang mungkin dialami oleh pasien. Buku ISDA dan peta yang dikembangkan intansari cukup banyak menarik perhatian khususnya para perawat di Indonesia.
“Buku ISDA sudah cetak dua kali bahkan habis dalam waktu 3 bulan. Penyebaran buku maupun peta tersebut antara lain sudah ke Medan, Bengkulu, Jakarta, Bandung, Makasar, Surabaya, Jakarta, Bali dan Mataram,”kata Fitri.
Saat ini Intansari juga tengah merencanakan untuk mempublikasikan buku ini di kalangan perawat di seluruh dunia dengan rencana publikasi hasil penelitian tentang ISDA dan peta itu dalam jurnal dan konferensi internasional
Sumber: http://ugm.ac.id/index.php?page=rilis&artikel=4867