Indonesian Vietnamese Youth Friendship Program 2012

AYFN adalah organisasi yang menampung pemuda ASEAN untuk membangun jaringan persahabatan melalui budaya. AYFN didirikan pada tanggal 19 Januari 2010 di Yogyakarta, Indonesia yang berfokus untuk "Membentuk Persahabatan Internasional melalui Budaya". Hal ini didasarkan bahwa persahabatan yang baik dapat membuat dunia lebih baik dan lebih aman. Selain itu, pertukaran lintas budaya di kalangan pemuda juga dapat membentuk pemahaman yang lebih baik di antara mereka.

Seperti kita ketahui, ASEAN terdiri dari 10 negara anggota. Setiap negara memiliki ciri khas budaya sendiri yang membuatnya berbeda dengan lainnya. Oleh karena itu, ASEAN menjadi kawasan yang kaya akan budaya. Selain itu, budaya adalah suatu hal yang menarik untuk dikaji dan merupakan suatu nilai yang baik. Tujuan utama dari organisasi ini adalah untuk membentuk hubungan persahabatan pemuda ASEAN melalui kebudayaan. Misi organisasi ini adalah pemuda ASEAN dapat memperkuat hubungan persahabatan dan saling menghormati antar sesama.

Organisasi ini memberikan kesempatan bagi pemuda ASEAN untuk saling mengenal dengan bergabung dalam program pertukaran budaya dan persahabatan yang selalu dipegang oleh AYFN. Keanggotaan organisasi ini terbuka untuk semua pemuda ASEAN. AYFN juga memfasilitasi pemuda ASEAN untuk berbagi pengalaman dan mendiskusikan sesuatu dengan bergabung dalam jaringan sosial online di Facebook atau Twitter. Hingga saat ini, AYFN telah membentuk jaringan persahabatan dengan pemuda di kawasan ASEAN dengan program pertukaran budaya.

Kali ini saya berkesempayan untuk ikut bergabung dalam salah satu program AYFN ini yaitu “Indonesian Vietnamese Youth Friendship Program 2012” . Hanya bermodal keberanian saya mencoba untuk mendaftarkan diri. Dengan mengisi CV dan persyaratan yang di minta AYFN sayapun mengirimkan form pendaftaran dan membuat sebuah video yang berisi keterampilan. Biasanya setelah lolos seleksi akan ada seleksi kedua yaitu seleksi wawancara, tapi untuk program kali ini tidak ada wawancara.

Banyak pengalaman yang saya dapat dengan mengikuti program ini, mulai dari membuat dan membentuk link, memperluas wawasan, juga memperbanyak teman dari berbagai negara. Seorang perawat haruslah juga tau mengenai budaya seorang pasien, dengan menghargai budaya masing-masing maka perawat bisa membangun trust yang baik dengan pasien, itu lah yang saya bawa ketika saya berangkat ke Vietnam. Ini adalah modal awal saya untuk karir saya dimasa depan nantinya, karena cita-cita saya adalah bekerja dan melanjutkan study di luar Indonesia.

Pada tanggal 18 November, tepatnya hari minggu saya berangkat dari Yogyakarta ke Vietnam dengan membaawa nama Ilmu Keperawatan UGM dan nama Indonesia. Takut dan cemas selalu menghantui karena takut dengan kehidupan di negri orang. Tapi saya percaya bahwa saya mampu dan bisa untuk melakukan semua itu, dengan itu saya bisa menaikan levil sya setidaknya satu level diatas teman-teman saya. Sesampainya di Vietnam pada tanggal 19 November dan siang harinya langsung pergi ke suatu tempat unutk bertemu dengan pendamping kita selama kita di Vietnam. Ada 10 orang tepatnya yang diberangkatkan ke Vietnam dari berberapa Universitas di indonesia, dua orang diantaranya mengundurkan diri karena suatu alasan sehingga tidak dapat hadir mengikuti program, meraka adalah Niken Widyasara dan Reza Pradika Priyo Hutomo.

Kita bertemu dikenal kan dengan beberapa pendamping dan dikenalkan satu persatu oleh koordinator pendamping dari Vietnam yaitu Hung dari Vietnam National University. Setelah bertemu dan saling memperkenal kan diri kita lanjut dengan diskusi mengenai apa saja yang akan dilakukan selama di Vietnam dan tentunya dalam bahasa Inggris. Awalnya saya hanya diam dan menyesuaikan tapi lama-kelamaan saya telinga dan mulut bisa menyesuaikan dan finally i can speak english well. Melakukan beberapa permainan juga merupakan suatu hal yang menarik untuk mencairkan suasana dan mengakrabkan.

Besoknya sebelum tugas dimulai kita diajak untuk melihat dan menikmati indahnya Ha Long Bay yang merupakan salah satu situs alamiah di dunia yang sempat masuk dalam daftar calon New 7 Wondders of Nature. Benar-benar wisata alam yang menyegarkan dan menyehatkan mata. Bertemu dengan turis dari berbagai negara merupakan kesempatan yang langka, karena disinilah salah satu misi saya mengikuti program ini yaitu memperluas dan memperbanyak link.

Hari rabu tepatnya pada tanggal 21 November kita delegasi dari indonesi mulai pergi kekampus. Banyak hal yang dilakukan dikampus khususnya saya karena kali ini saya juga diberi kepercayaan bersama teman saya Bryana Nur Isnaini yang merupakan perwakilan dari UGM untuk mempresentasikan mengenai Indonesia dan tentunya dalam bahasa Inggris. Ketakutan pasti menghantui saya tapi semangat dan sugesti dapat mengalahkan itu semua. 1 jam 30 menit kurang lebih kita mempresentasikan Indonesia didepan Mahasiswa dan Mahasiswi Vietnam National University. Disini daya bersama teman saya layaknya Duta Pariwisata Indonesia yang diberi tugas untuk mempromosikan Indonesia di negara Vietnam. Setelah presentasi selesai sayapun melanjutkan tugas yang diberikan AYFN kepada saya yaitu menjadi pengajar bahasa Indonesi untuk mahasiswa dan mahasiswi VNU. Merupakan pengalaman yang sangatlah langka bisa mengajar Bahasa Indonesia di luar negri tepatnya di Vietnam. Selama tiga hari kita memberikan pelajaran Bahasa Indonesia dan juga sebaliknya kita mendapatkan pelajaran Bahasa Vietnam.

Selain belajar dan dberi pelajaran bahasa dan budaya kita juga mendapat kesempatan untuk belajar tarian, musik, permainan dan nanyian tradisional Vietnam. Dan begitu juga sebaliknya, kita mengajarkan hal yang sama, beberapa diantaranya adalah Saman dan Permainan Gobak Sodor.

Merupakan keberuntungan bagi saya dan keempat teman saya, karena kita dapat mempelajari masakan tradisional Vietnam. Hanya 5 dari peserta program yang bisa belajar karena satu dan lain hal dan salah satunya adalah saya. Kita memasak beberapa masakan. Mulai dari yang berbahan timun, mie yang terbuat dari nasi, dan lain-lain.

Selain belajar dan mengajar Bahasa, tarian, musik, permainan dan presentasi, kita juga melakukan Friendship activity yaitu team building. Tujuannya untuk lebih mengakrabkan peserta dari Indonesia dan Vietnam.

Jumat, 24 November kita mendapat kesempatan untuk tampil di VNU. Peserta program menampilkan beberapa penampilan yaitu Saman, tarian dari Aceh dan nyanyian yang dibawakan oleh saya dan rekan saya. Kita juga diberi kesempatan untuk melihat penampilan dari Vietnam yaitu berupa Tarian, Musik, bermain alat musik dan Nyanyian.

Dihari terakhir yaitu hari sabtu kita mendapatkan kesempatan untuk pergi keliling kota Hanoi, Vietnam. Mengunjungi tempat-tempat bersejarah, Universitas tertua dan juga mengunjungi musium tempat presiden pertama Vietnam diawetkan atau dibuat mummi. Benar-benar kesempatan yang langka dapat mengikuti program AYFN ini. Sangat bermanfaan bagi karir saya, memperluas wawasan dan memperbanyak link dari berbagai negara. Bukan hanya untuk diri sendiri tapi juga untuk Indonesia. Membawa nama Universitas dan Negara, benar-benar tugas yang cukup berat, berkat bantuan dari banyak pihak akhirnya saya dapat menyelesaikan tugas delegasi saya. Bagi saya pengalaman adalah guru terbaik.